Indikasi Dan Efek Samping Mesol Tab (Methylprednisolone)
Apotek Sehati Bulukumba
11:50 PM
KomposisiMesol tablet salut selapu mengandung : Methylprednisolone
CARA KERJA OBAT
Methylprednisolone merupakan suatu glukokortikoid yang mempunyai efek anti-inflamasi pada beberapa sistem organ.
INDIKASI
Methylprednisolone diindikasikan untuk mengobati keadaan sebagai berikut:
- Gangguan endokrin : insufisiensi andrenokortikoid primer atau sekunder (hidrocortison atau kortison merupakan pilihan yang pertama: analog sintesis dapat digunakan bersama dengan mineralokortikoid penting), kongenital adrenal hiperplasia,nonsuppurative tiroiditis, hiperkalsemaia yang berhubungan dengan kanker.
- Gangguan rematik: sebagai terapi tambahan untuk pemakaian jangka pendek dalam arthritis psoriatik, arthritis rhematoid termasuk arthritis juvenile, ankylosing spondylitis, bursitis akut dan sub akut, tenosynovitis non spesik akut, gout arthritis akut, osteoarthritis post traumatik, synovitis osteoarthritis, epicondilitis.
- Penyakit kolagen selama eksaserbasi atau terapi pemeliharaan pada lupus erythematosis sistematik, penyakit karditis akut.
- Penyakit Kulit; pemphigus, dermatitis exfoliatif, psoriasis hebat.
- Penyakit alergi; asthma bronchial, dermatitis atopik dll
- Penyakit mata; conjunctivitis alergi, keratitis, iritis dan iridosicilitis, chorioretinitis, dll
-Penyakit pernafasan; sarcoidosis simptomatik, pneumonitis aspirasi dan lain-lain.
- Gangguan hematologik; idiopathic thrombocytopenia purpura pada dewasa, thrombocytopenia sekunder pada dewasa, anemia hemolitik autoimun, anemia RBC, anemia hipoplastik kongenital.
- Penyakit neoplastik; untuk meringankan leukimia dan lympomas pada dewasa, leukimia akut pada anak-anak
- Keadaan ederma; menyebabkan diuresis atau remisi proteniuria pada sindroma nephrotik tanpa uremia, idiopathic atau yang disebabkan lupus erythematosis.
- Penyakit gastro-intestinal; membantu penderita melalui waktu kritis pada penyakit colistis ulcerative, enteritis regional.
- Sistem saraf; eksaserbasi akut dari multiple sclerosis.
- lain-lain; TBC meningitis dengan blok subarachnoid jika diberikan bersama dengan kemoterapi anti TBC yang sesuai.
POSOLOGI
- Dosis awal methylprednisolone bervariasi antara 4-48 mg sehari, tergantung pada jenis penyakit yang diobati. Pada kondisi tidak parah diberikan dosis awal yang rendah sedangkan pada pasien tertentu diperlukan dosis awal yagn lebih tinggi.
- Pada situasi tertentu dibutuhkan dosis terapi yang tinggi, termasuk multiple sclerosis (160 mg perhari selama 1 minggu, dilanjutkan dengan 64 mg setiap hari selama 1 bulan). Jika selama periode pengobatan tersebut tidak memberikan respon klinis yang memuaskan, Methylprednisolone harus dihentikan dan diganti dengan terapi lain yang lebih tepat.
- Setelah pengobatan jangka panjang obat harus dihentikan, sebaiknya dilakukan penurunan dosis secara bertahap daripada dihentikan secara langsung.
- Altenate Day Therapy (ADT) adalah dosis pemakaian kortikosteroid yang digandakan pada hari yang berselang. Tujuan bentuk terapi ini adalah untuk memberikan efek pengobatan kortikosteroid jangka panjang dengan meminimalkan efek samping tertentu.
- Anak anak; dosis umum untuk anak-anak harus berdasarkan respon klinik dan pertimbangan dokter. Pengobatan sebaiknya dibatasi dalam dosis tunggal dan diberikan secara berselang-seling yaitu hari pertama diberi obat, hari kedua bebas obat, hari ketiga diberi obat lagi, dan seterusnya.
PERINGATAN DAN PERHATIAN
- Penggunaan kortikosteroid dalam jangka lama menyebabkan posterior subcapsular, katarak, glaucoma dan mempertinggi infeksi okular sekunder yang disebabkan jamur atau virus.
- Pemakaian dosis besar dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, retensi garam dan air dan meningkatkan ekskresi kalium.
Hati-hati penggunaan steroid pada colitis ulcerative non spesifik jika mungkin ada perforasi abses atau injeksi piogenik yang lain, diverticulitis intestinal anastomoses, peptic ulcer aktif atau laten, insufisiensi renal, hipertensi, osteoporosis dan myastenia gravis.
- Penggunaan kotikosteroid jangka lama pada bayi dan anak-anak harus terus dimonitor karena dapat menhambat pertumbuhan dan perkembangannya.
- Kepekaan terhadap infeksi pada penderita yang mendapat kortikosteroid tidak bersifat spesifik untuk bakteri atau fungi patogen tertentu. Bila terjadi infeksi, dosis tetap dipertahankan atau ditambah dan harus dilakukan pengobatan yang terbaik terhadap infeksi tersebut.
- Kortikosteroid tidak dianjurkan bagi wanita hamil trimester pertama karena kemungkinan bayi yang baru lahir menderita gejala hipoadrenalisme.
- Tidak dianjurkan pemakaian pada ibu menyusui karena kemungkinan kortikosteroid diekskresikan ke dalam ASI. Insufisiensi andrenokortikal sekunder karena pemakaian obat ini mungkin dapat dikurangi dengan dengan menurunkan dosis secara bertahap.
EFEK SAMPING
- gangguan elektrolit dan cairan tubuh
- muskuliskeletal
- Gastro-intestinal
- Kulit,hiperpigmentasi,jerawat
- Neurologi
- Endokron
- Mata; Katarak
- Metabolik
- Reaksi hipersensitif.
KONTRA INDIKASI
- Penderita yang hipersensitif terhadap kortikosteroid
- Infeksi jamur sistemik/infeksi mikosi,ulkus lambung, osteoporosis, gangguan psikiatik dan penyakit-penyakit virus.
INTERAKSI OBAT
- Pemberian bersama glikosida jantung dapat meningkatkan efek glikosida.
- Pemberian bersama diuretik dapat meningkatkan efek pembuangan kalium.
- Glukokortikoid dapat menurunkan efek hipoglikemia dari zat antidiabetik dan efek antikoagulan dari derivat kumarin.
- Pemberian bersama rifampicin, phenytoin atau barbiturat dapat menurunkan kortiskosteroid
- Penggunaan bersama dengan aspirin dapat meningkatkan bersihan dari pemberian dosis tinggi kronis aspirin.
- Penggunaan bersama dengan cyclosporine pernah dilaporkan terjadi konvulsi.
- Penggunaan bersama dengan ketoconazole dan troleandomycin dapat menhambat metabolisme serta menurunkan bersihan dari methylprednisolone.

No comments :
Post a Comment
Leave A Comment...