Penyakit Leukimia, Penyebab, Tanda-Tanda serta Cara Pengobatannya
Leukimia adalah jenis kanker yang menyerang sel sel darah putih darah putih, yaitu jenis sel yang melindungi tubuh terhadap infeksi penyakit. Di Indonesia, leukimia termasuk jenis kanker yang paling sering menyerang anak anak.
Darah terdiri dari tiga tipe sel dengan fungsi berbeda, yaitu sel darah putih untuk melawan infeksi, sel darah merah untuk membawa oksigen, dan trombosit untuk membantu penggumpalan darah. Sel sel darah ini akan di produksi setiap hari di sumsum tulang belakang. Umumnya, jumlah sel yang lebih banyak diproduksi adalah sel darah merah. Namun, pengidal leukimia justru lebih banysk memproduksi sel darah putih sehingga terjadi penumpukan dalam sumsum tulang belakang.
Penumpukan sel darah putih bukan hanya membuat sel sel darah yang kurang sehat berkurang, melainkan juga bisa berdampak pada tergangunya fungsi tubuh dalam melawan infeksi. Bahkan, kelebihan sel darah putih ini juga bisa mempengaruhi proses pengumpulan darah dan suplai oksigen dalam tubuh.
Penyebab Leukimia
Penyebab leukimia sebenarnya belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa ahli menduga bahwa kelainan kromosm, paparan radiasi dan polusi, kebiasaan merokok, serta faktor genetik bisa meningkatkan resiko leukimia. Pada anak anak, resiko leukimia cenderung meningkat pada anak anak yang memiliki:
* Riwayat keluarga dengan leukimia.
* Gangguan mental, seperti sindrom Li-Fraumeni, sindrom Down,atau sindrom Klinefelter.
* Riwayat paparan radiasi tingkat tinggi, kemoterapi atau bahan kimia seperti benzenaGangguan pada sistem kekebalan tubuh, seperti pada penyakit ataxia telangiectasia (penyakit yang disebankan oleh kelainan pada geneti
Tanda dan Gejala Leukemia
Pada tahap awal, leukemia cenderung tidak menunjukkan tanda dan gejala yang jelas. Namun, berikut adalah tanda dan gejala umum leukemia yang patut diwaspadai:
* Kehilangan nafsu makan dan berat badan.
* Gejala yang terkait anemia, seperti kelelahan, pucat, dan keluhan sakit umum.
* Rasa tidak nyaman di bawah tulang rusuk kiri bawah (akibat pembengkakan limfa).
* Rentan mengalami memar atau berdarah, termasuk pendarahan di gusi, hidung, urine, ataupun tinja.
*Pembengkakan kelenjar getah bening, biasanya terjadi di tenggorokan, ketikan, atau selangkangan.
* Rentan mengalami infeksi, termasuk radang tenggorokan atau pneumonia bronkial. Kondisi ini umumnya juga disertai sakit kepala, demam ringan, sariawan, dan ruam pada kulit.
* Gangguan pada penglihatan akibat perdarahan retina, telinga berdenging (tinnitus), perubahan status mental, dan stroke.
* Gejala lainnya: demam, batu, nyeri tulang dan sendi, sakit kepala, mual, gangguan keseimbangan tubuh, dan masalah gusi.
Diagnosis dan Pengobatan Leukemia
Leukemia perlu didiagnosis melalui pengecekan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik. Tes ini dilakukan untuk menentukan tipe leukemia yang diidap oleh seorang anak. Diagnosis leukemia biasanya dilakukan dengan:
* Tes darah. Tujuannya untuk mencari kelainan dari jumlah sel darah putih dalam tubuh.
* Tes sumsum tulang belakang. Pada pemeriksaan ini, dokter akan menggunakan jarum tipis untuk mengambil sampel jaringan sumsum tulang belakang. Kemudian, sampel ini akan diperiksa lebih lanjut di laboratorium. Tujuannya adalah untuk menentukan jenis kanker darah dan pengobatan yang tepat.
Setelah diagnosis leukemia, pengobatan akan dilakukan. Ada beberapa jenis pengobatan yang bisa dilakukan, diantaranya adalah pemberian antibiotik, transfusi darah, atau pengobatan lain untuk melawan infeksi penyakit. Pengobatan umum yang diberikan biasanya berupa kemoterapi ataupun terapi radiasi. Namun, jika pengobatan tersebut belum efektif dalam mengobati leukemia, transplantasi sel induk (stem cell) mungkin dilakukan. Ini adalah prosedur di mana sel-sel leukemia dihancurkan dan diganti dengan sel-sel induk yang lebih sehat.
No comments :
Post a Comment
Leave A Comment...